SUMENEP, (TrendiKabar.com) — Gelombang tindak kejahatan kembali mengguncang Kecamatan Pasongsongan, Kabupaten Sumenep. Setelah rentetan kasus pencopetan dan pembegalan di wilayah tersebut, kini giliran Apotek Firly Farma di Jalan Abubakar Siddiq, Dusun Pakotan, menjadi sasaran pembobolan pada Jumat (24/10/2025) dini hari.
Berdasarkan rekaman CCTV yang beredar di media sosial, seorang pelaku tampak masuk ke dalam apotek dan membawa kabur uang tunai sekitar Rp20 juta. Aksi tersebut berlangsung cepat di tengah kondisi lingkungan yang sepi.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak kepolisian belum memberikan keterangan resmi terkait kronologi kejadian maupun upaya penyelidikan yang sedang dilakukan. Namun, publik menilai respons aparat di wilayah Pasongsongan terkesan lamban dalam menindaklanjuti serangkaian kasus serupa yang telah terjadi sebelumnya.
Tiga Kasus Kejahatan dalam Sebulan: Pola yang Berulang
Data lapangan yang dihimpun TrendiKabar.com menunjukkan bahwa dalam satu bulan terakhir, sedikitnya tiga kasus kejahatan terjadi di wilayah hukum Kecamatan Pasongsongan:
1. 16 September 2025, Pembegalan di kawasan Morassen Barat dan Timur.
2. 12 Oktober 2025, Kasus pencopetan perhiasan milik warga Pasongsongan.
3. 24 Oktober 2025, Pembobolan Apotek Firly Farma dengan kerugian sekitar Rp20 juta.
Rangkaian peristiwa tersebut memperlihatkan pola kejahatan yang berulang tanpa tindak lanjut berarti. Situasi ini memunculkan pertanyaan publik mengenai efektivitas patroli dan fungsi pengamanan oleh Polsek Pasongsongan dalam mencegah dan menindak pelaku kejahatan di wilayahnya.
Reaksi Publik: “Pasongsongan Kian Tak Aman”
Video rekaman pembobolan apotek yang diunggah akun TikTok @TrendiKabar.com mendapat banyak tanggapan dari warga. Mayoritas komentar menunjukkan rasa was-was terhadap meningkatnya tindak kriminal di kawasan tersebut.
Beberapa komentar warganet yang mencerminkan keresahan publik antara lain:
@KLEBUN MORSOKSOK: “Akhir-akhir ini Pasongsongan dan Panaongan sangat meresahkan.”
@Bose Ikan: “Pasongsongan dibantu biar maju, malah digondol maling. Bulan ini sudah tiga kasus, termasuk pembegalan di timur SMP PsS.”
@tarolattee: “Pasongsongan lagi, kemarin begal, sekarang maling.”
@BUNGSU SE MASHOLA: “Ada apa dengan Pasongsongan? Begal dan pencurian makin marak.”
Komentar-komentar tersebut menegaskan meningkatnya rasa tidak aman yang kini dirasakan warga Pasongsongan.
Desakan untuk Penegakan Hukum yang Lebih Tegas
Ketua LSM Karya Anak Bangsa, Ahmad Rijali, meminta kepolisian segera mengambil langkah konkret. Menurutnya, tren kejahatan yang berulang merupakan sinyal kegentingan yang tidak boleh diabaikan.
“Kejahatan berulang ini jangan dibiarkan menjadi rutinitas bulanan. Warga Pasongsongan berhak atas rasa aman, dan aparat wajib hadir menjamin itu,” tegas Rijali kepada TrendiKabar.com.
Rijali juga mendesak Kapolres Sumenep, AKBP Rivanda, S.I.K., agar menaruh perhatian khusus terhadap kondisi keamanan di wilayah pesisir utara Sumenep tersebut.
Konteks Lebih Luas: Evaluasi Kinerja Polsek Pasongsongan
Pasongsongan termasuk wilayah dengan mobilitas ekonomi tinggi, terutama sektor perdagangan hasil laut dan pertanian. Namun, tanpa pengawasan dan patroli rutin, situasi ini berpotensi dimanfaatkan oleh pelaku kriminal.
Pihak kepolisian diharapkan segera melakukan evaluasi sistem keamanan wilayah, memperkuat koordinasi antar-Bhabinkamtibmas, serta melibatkan partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga keamanan lingkungan.
Penulis : Harnawi
Editor : (Red)



























