PCNU Sumenep Desak Aksi Konkret dalam Pencegahan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak

- Publisher

Minggu, 20 Oktober 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SUMENEP, (TrendiKabar.com) Ahad (20/10/) Benerapa kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Sumenep telah memicu keprihatinan serius dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sumenep. Melalui Lembaga Kemaslahatan Keluarga (LKK), PCNU Sumenep mengadakan workshop bertema “Membincang Masa Depan Perempuan dan Anak: Tantangan dan Solusi” pada Sabtu, 19 Oktober 2024 di Universitas Bahaudin Mudhary Madura (UNIBA), guna mencari solusi konkret atas masalah yang semakin mengkhawatirkan ini.

Ketua LKK PCNU Sumenep Raudlatun, menegaskan bahwa kasus kekerasan tidak bisa dibiarkan berlarut-larut tanpa penanganan yang jelas.

“Kami tidak ingin kegiatan ini hanya sekadar seremonial. Kami ingin ada aksi nyata dan kerja sama dengan pemerintah untuk menangani dan mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak secara serius,” tegas Raudlatun dalam sambutannya.

Menurut Raudlatun, PCNU Sumenep melihat masalah ini sebagai ancaman serius bagi moral dan masa depan generasi mendatang. “Perlu ada sinergi antara semua pihak, terutama pemerintah, agar pencegahan kekerasan bisa efektif dan berkelanjutan,” lanjutnya.

Workshop juga mendapat dukungan penuh dari UNIBA, yang menjadi tuan rumah kegiatan tersebut. Wakil Rektor II UNIBA, Ahmadi Hairuddin, menyampaikan bahwa pihaknya telah membentuk Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) untuk menciptakan lingkungan kampus yang aman dan bebas dari kekerasan.

“Kami ingin mencetak mahasiswa yang unggul, baik akademik maupun moral, tanpa terlibat dalam praktik kekerasan,” ujarnya.

Lebih lanjut, PCNU Sumenep melalui Sekretarisnya, Zainul Hasan, mengecam keras kejadian kekerasan yang belakangan ini mencuat di Sumenep.

“Sebagai umat beragama, kita harus mengutuk keras tindakan kekerasan, apalagi hingga menyebabkan hilangnya nyawa. Kami meminta agar pelaku diproses seadil-adilnya. PCNU juga mendorong agar laki-laki ikut terlibat dalam upaya ini, karena sebagian besar pelaku adalah laki-laki,” tuturnya.

Zainul Hasan menambahkan bahwa masalah kekerasan ini bukan hanya isu perempuan, tetapi juga tanggung jawab laki-laki.

“Pelibatan kaum laki-laki dalam diskusi dan pencegahan kekerasan sangat penting, agar mereka lebih sadar dan memahami peran dalam menghentikan kekerasan terhadap perempuan dan anak,” pungkasnya.

Acara menghadirkan sejumlah pembicara, di antaranya Ai Mariyati Sholihah, Ketua KPAI dan Sekretaris LKK PBNU, yang membahas secara mendalam kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak. Turut hadir sebagai penanggap, Kepala Dinas Sosial Sumenep Mustangin, anggota DPRD Sumenep Nia Kurnia Fauzi, dan perwakilan Polres Sumenep.

Workshop juga dimeriahkan dengan penampilan teatrikal dari mahasiswa Sanggar UNIBA, yang menggambarkan tekanan psikologis seorang perempuan korban kekerasan. Adegan ini berhasil menggetarkan hati peserta dan membuka wawasan tentang dampak psikologis kekerasan.

Di akhir kegiatan, Aimmah Muslimah, moderator sekaligus Sekretaris LKK PCNU Sumenep, menutup dengan pesan penting.

“Seperti yang disampaikan Ibu Nia tadi, kita semua berharap ide dan masukan dalam workshop ini dapat diimplementasikan dalam peraturan daerah yang lebih melindungi perempuan dan anak dari tindak kekerasan,” tegasnya

PCNU Sumenep berharap agar hasil dari workshop ini dapat segera ditindaklanjuti oleh berbagai pihak, sehingga kasus-kasus kekerasan yang terjadi belakangan ini tidak akan terulang lagi.

Penulis : M. Aldiansyah

Editor : Redaksi

Berita Terkait

Kejahatan yang Berulang, Kepercayaan yang Menipis
Rentetan Kejahatan di Pasongsongan: Apotek Dibobol, Warga Resah, Aparat Dinilai Pasif
Pembobolan Apotek Firly Pasongsongan Terekam CCTV, Uang Rp20 Juta Raib
Diduga Jadi Korban Penipuan Kredit di Bank Mandiri Taspen, Pegawai Kebun Sekolah di Sumenep Hanya Terima Rp38 Juta dari Pinjaman Rp270 Juta
Polres Sumenep Ungkap Kasus Penyalahgunaan LPG Bersubsidi, Amankan Empat Pelaku dan Puluhan Tabung Gas
Festival Musik Tongtong 2025: “Sat Set Sot” dari Pasongsongan Siap Guncang Panggung Perdana
Kejati Jatim Kembangkan Kasus Korupsi BSPS Sumenep, Tidak Berhenti pada Empat Tersangka
Empat Tersangka Korupsi BSPS Sumenep 2024 Resmi Ditahan, Kerugian Negara Capai Rp26 Miliar

Berita Terkait

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 10:00 WIB

Kejahatan yang Berulang, Kepercayaan yang Menipis

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 00:21 WIB

Rentetan Kejahatan di Pasongsongan: Apotek Dibobol, Warga Resah, Aparat Dinilai Pasif

Jumat, 24 Oktober 2025 - 18:45 WIB

Pembobolan Apotek Firly Pasongsongan Terekam CCTV, Uang Rp20 Juta Raib

Jumat, 24 Oktober 2025 - 12:12 WIB

Diduga Jadi Korban Penipuan Kredit di Bank Mandiri Taspen, Pegawai Kebun Sekolah di Sumenep Hanya Terima Rp38 Juta dari Pinjaman Rp270 Juta

Minggu, 19 Oktober 2025 - 15:02 WIB

Polres Sumenep Ungkap Kasus Penyalahgunaan LPG Bersubsidi, Amankan Empat Pelaku dan Puluhan Tabung Gas

Berita Terbaru

Foto: Hanya gambar ilustrasi.

Opini

Kejahatan yang Berulang, Kepercayaan yang Menipis

Sabtu, 25 Okt 2025 - 10:00 WIB

Foto: Rekaman CCTV memperlihatkan aksi pembobolan di Apotek Firly Farma, Pasongsongan, Sumenep, pada Jumat (24/10/2025) dini hari.

Hukum & Kriminal

Pembobolan Apotek Firly Pasongsongan Terekam CCTV, Uang Rp20 Juta Raib

Jumat, 24 Okt 2025 - 18:45 WIB